Masih terlalu pagi
untuk menulis sambil meneteskan air mata di pipi
Biarlah, biar lega
rongga dada ini
Biarlah, biar cepat selesai segala rasa yang membebani
Biarlah, biar cepat selesai segala rasa yang membebani
Ada banyak kata yang tak kuasa terucap, menggumpal di dalam
hati, lalu keluar begitu saja dalam
bentuk butiran air mata yang membasahi bantal dan gulingku pagi ini.
Aku terlalu lemah.
Untuk sesuatu yang
merusak hariku, merusak percayaku, merusak harapku.
Merusak hidupku.
Hey, siapa pula yang perduli pada segenggam hatimu yang
menjerit sejak lama itu?
Bahkan tidak juga yang menjadikan hatimu seperti itu.
Sadarlah!
Sadarlah, hati...
Sadarlah... :’(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar