Pages

Senin, 29 Juli 2013

Pikirmu Siapa?



Siapa pula yang perduli pada tetes yang menjejaki pipimu itu?
Siapa pula yang perduli pada kesakitan yang katamu tiada obat itu?

Dalam keadaan terburukmu, barulah kau ingat
Bahwa harapmu tak lebih lebar dari kesemua ruas jemari
Bahwa mimpimu tak lebih luas dari jalan yang kau tapaki

Bahwa ada yang lebih perkasa
Bahwa bukan kau penentu segala

Dalam keadaan terburukmu, barulah kau sadar
Bahwa kesyukuranmu begitu samar
Tertutup iba yang kau lambai-lambai

Minggu, 28 Juli 2013

KKN Hari Ke-26

Oke, ini adalah postingan pribadi, dan sebenernya nggak terlalu penting juga untuk dibaca, tapi boleh dong curhat sesekali :p

Belum ada sebulan menjalani KKN, tapi aku udah sering mewek karena kangen. Padahal ini masih setengah jalan, masih ada sekitar sebulan lagi. Kangen keluarga, kangen temen-temen, kangen segalanya tentang kota tercintaku, Yogyakarta.

Anak mama? anak manja? anak rumahan? Yes I am.
Dari jaman belum bisa jalan sampe sekarang umur 21 tahunan, belum pernah hampir sebulan aku jauh dari keluarga. Dulu semester awal kuliah pernah ngekos karena pengen ngerasain mandiri, padahal jarak dari rumah ke kampus nggak sampe setengah jam (oke, udah banyak yang menghinaku  karena ini), tapi pada kenyataannya seminggu sekali atau dua kali pasti pulang ke rumah. Ah, labil kali aku ini :|

Minggu pertama di tempat KKN aku sempet flu, dan umi (panggilanku untuk ibuku) tau lewat suaraku yang serak-serak waktu telponan. Aku berusaha tegar waktu ditelpon, biar umi nggak khawatir. Dan, yah... malemnya aku nangis sambil dikerokin temen sekamar. Wajarlah nangis, namanya juga lagi sakit plus kangen orang rumah... Wajar, kan? Iya, wajar kok.

Minggu kedua aku merasa lebih baik. Kegiatan KKN makin padet, main (bahasa laporannya "observasi") ke berbagai lokasi dan sowan (bahasa laporannya "koordinasi") ke rumah-rumah perangkat Desa. Banyak juga pelaksanaan program mulai dari penyuluhan ini itu sampai pelatihan ini itu. Sejauh ini, alhamdulillah lancar, nggak ada kendala yang berarti.

Ngomongin temen-temen 1 sub-unit, hmmmm... it's okay.
I mean, nggak ada hal-hal yang bikin kita bertengkar hebat, yah walaupun sebel-sebelan satu sama lain karena suatu hal itu pasti ada dan itu... wajar. Selain itu, semuanya menyenangkan. Temen-temenku baik, perhatian satu sama lain (malah bisa dibilang mesra, haha) dan hal-hal bodoh yang dilakukan si ini dan si itu sampai bikin sakit perut karena kebanyakan ketawa. Dan aku patut bersyukur karenanya.

Kemudian, yang paling membahagiakanku disini adalah pertemuanku dengan wajah-wajah polos anak kecil. Dari dulu aku suka anak kecil, meskipun sering dibuat capek karena ditarik-tarik minta ditemenin main atau dibuat sebel karena tingkahnya nyebelin. Tapi, itu wajar. Udah dari sononya anak kecil hobi main dan hobi bikin sebel orang lain, kan? :p

Tapi, gimanapun mereka, tetep aja bikin aku bahagia. Bisa bikin aku lupa untuk bersikap anggun karena heboh main domikado dan ular naga.
Yang kuyakini, memori anak kecil itu luar biasa, pun misalkan mereka tak dapat mengingat siapa saja yang telah membersamai mereka, tapi disadari atau tidak, mereka mendapat banyak pelajaran penting dan akan mempengaruhi masa dewasanya nanti... (ini kenapa jadi serius?)

Intinya, aku berbahagia.
Untuk segala yang telah terjadi selama hampir sebulan ini, untuk segala pelajaran hidup yang kudapat dari sana sini, untuk semua orang yang berada di sekelilingku kini :)


Dimana Aku Dan Kamu?


Ada yang gemar mencoba lagi dan lagi, memberi pengharapan dalam tiap kesempatan, membiarkan rasa bermain-main hingga lelah jemari dan langkahnya, hingga entah kapan.

Ada yang sabar menunggu, menutup segala pintu karena begitu takut mencicipi pahit, terus menunggu, hingga yang paling ideal datang entah dari mana, hingga entah kapan.

Ada yang setia pada do'a dalam tiap sujud malamnya, memberi kesempatan pada setiap yang datang, hingga yang dirasa sejalan memenuhi hati dan pikiran, hingga entah kapan.

Ada yang terus saja berkutat dengan satu kesempatan, menerima segala manis dan pahitnya, menutup kesempatan lain karena enggan memulai, hingga sampai pada masa pengharapan yang ditentukan namun entah dengan ketentuan-Nya, hingga entah kapan.

Di antara itu semua,

Di mana aku dan kamu berada?

Kegilaan



ada sebuah masa ketika kau telah menanam sebuah rasa
memupuknya setiap hari hingga ia tumbuh besar
dan menganggap segala jenis hama tidak akan membahayakan

maka seketika itu pula logika runtuh tak bersisa, melenyapkan segala ragu
dan perlahan menuntunmu pada sebuah... kegilaan.

kau tau apa saja kegilaan itu?

kemarikan bola matamu
kita lihat apa saja yang kau pandang seharian,
kemarikan juga jemarimu
kita lihat apa saja yang kau tulis seharian,

itulah kegilaan.

ah, juga kemarikan hati dan pikiranmu
kita lihat siapa yang memenuhi kedua tempat itu,

itulah kegilaan.