Pages

Sabtu, 09 Agustus 2014

RUANG CITA



Pada tiap sumber bahagia, kuletakkan jiwa yang kerap mengeluh menjalani hidup yang penuh peluh.
Pada tiap sumber bahagia, kulatih raga yang kerap tersungkur oleh lubang dengan kedalaman tak terukur.
Pada tiap sumber bahagia, kuajarkan lisan untuk mengucap syukur atas nikmat yang tumbuh menjamur.
Pada tiap sumber bahagia, kutemukan banyak jiwa dengan berbagai harap dan asa yang membuatku bersemangat menggapai cita.
Pada salah satu sumber bahagia yang kusebut Ruang Cita, semoga kisah kita akan tetap terus ada membersamai langkah kita, memenuhi rongga nafas kita untuk mencapai cita yang tak terhitung jumlahnya, selamanya :) 


Suami dan Istri yang (Saling) Menghargai

Belajar bisa dari mana saja, kan?

Entah kenapa, sering sekali aku mendapati kejadian yang serupa, walaupun dengan cerita berbeda, tapi intinya tetap sama.

Intinya begini:

Ketika laki-laki yang telah berkeluarga sedang berkumpul bersama teman-temannya yang juga sudah berkeluarga, mereka saling memperkenalkan istri masing-masing dengan kalimat yang (menurut mereka) lucu dan jadi bahan tertawa sesama lelaki, seperti:

"Kenalin, ini istri pertamaku, eh... hahaha"

"Temen-temen, ini istri yang aku nikahin tahun lalu, kalo yang taun ini sih, eh... hahaha"

"Oh ya ini ibunya anak-anak, tapi kayaknya butuh temen buat ngasuh anak-anak ya, eh... hahaha"

"Ini istriku, teman-teman.. katanya menikah itu menyempurnakan sebagian iman, nah sebagiannya lagi berarti nikah lagi, ya? eh... hahaha"

Dan masih banyak lagi.

Bagi kalian laki-laki yang telah berkeluarga, pernahkah kalian terpikir bagaimana perasaan istri kalian masing-masing ketika mendengarnya?

Sebegitu sulitnya kah memperkenalkan istri kalian dengan cara yang baik?

Sebegitu sulitnya kah berbangga hati pada istri kalian yang telah mengurus segala keperluan kalian, juga telah bersusah payah mengasuh anak-anakmu?

"Temen-temen, kenalin, ini suamiku/ istriku satu-satunya yang sudah bersedia susah senang denganku.."
Siapa yang nggak  seneng diperkenalkan dengan cara baik seperti itu?

Percayalah, berbangga hati pada pasangan di hadapan teman-teman tidak akan menurunkan harga diri, tapi justru menunjukkan betapa kau adalah pasangan yang amat baik.

Hati-hati terhadap ucapanmu, hati-hati terhadap candamu...

Selasa, 05 Agustus 2014

((( Ingin Ini Ingin Itu Banyak Sekali )))


Rasanya bener banget cuplikan lagu Doraemon ini. Dalam hidup, banyak sekali keinginan-keinginan kita. Bisa jalan-jalan ke luar negeri, bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya, punya bisnis yang sukses, punya gadget yang super canggih, dan banyaaaak lagi lainnya. Tidak ketinggalan juga keinginan-keinginan spesifik dari masing-masing orang.

Saya, misalnya, selain keinginan umum yang sudah disebutkan tadi, masih banyak lagi keinginan saya (yang mungkin bagi sebagian orang tidak penting).
Pertama, saya ingin punya bisnis di bidang kuliner karena saya rasa bisnis kuliner nggak akan mati selama masih ada orang yang butuh makan, hehehe. Selain itu, menjadi pebisnis bagi saya adalah pekerjaan paling menyenangkan dalam hidup ini. Saya bukan tipe orang yang terjebak dalam ritme job seeker yang mencari lowongan pekerjaan sebagai karyawan ataupun sebagai PNS. Bukan, saya bukan idealis. Beginilah saya, lebih suka memerintah dan diperintah diri sendiri daripada diperintah orang lain yang memerintah saya :p

Sebagai orang yang berkeinginan terjun dalam bisnis di bidang kuliner, saya paham ada banyak tantangan yang harus saya lewati. Tantangan utama bukan berasal dari luar diri saya, tapi justru dari dalam diri saya sendiri. Singkat cerita, saya pernah mencoba berjualan spaghetti bersama salah satu teman. Kami berjualan di seputaran kampus tentunya dengan urat nadi yang sudah diputus terlebih dahulu. Saya ingat koar-koar yang dulu kami elukan "permisi mas, mbak... mari spaghettinya, ada rasa ayam, ada rasa jamur, silahkan lima ribuan aja".

Hasilnya memuaskan, menyenangkan, tapi......melelahkan. Sangat melelahkan. Pagi-pagi buta, saya dan teman saya sudah sibuk memasak spaghetti. semua proses memasak sampai packing kira-kira butuh waktu 2-3 jam. Kegiatan iseng-iseng menghasilkan duit itu kami lakukan sekitar.....saya lupa, mungkin sebulan. Yah, karena waktu itu kuliah masih padat, maka kami memutuskan untuk mengakhirinya karena waktunya sudah tidak efisien. Padahal, waktu itu alhamdulillah respon yang kami terima positif, agak sedih juga mengakhirinya, tapi ya sudahlah...

Kedua, saya ingin memiliki kolam renang indoor pribadi. Iya, kolam renang indoor pribadi. Saya suka sekali berenang, tapi berhubung di Jogja ini kolam renang indoor yang proper khusus perempuan (setau saya) cuma di Salsabila dan lokasinya jauh dari rumah, jadilah hobi saya ini seringkali tidak terpenuhi.

Ketiga, saya ingin (kembali) memelihara Guinea Pig. Keinginan ini jelas sudah spesifik sekali, karena pecinta binatang --apalagi guinea pig-- sangat jarang. Saya jatuh cinta dengan hewan yang satu ini. Nanti saya akan buat postingan khusus tentang guinea pig yang sempat saya pelihara selama sekitar dua tahun.

Keempat, saat saya sudah berkeluarga nanti, saya ingin memiliki furniture multi-fungsi yang selama ini hanya bisa saya pandangi dari layar laptop. Seperti apa furniture multi-fungsi itu? Oke, ini akan jadi bahan postingan terpisah juga. Wah, ternyata dari satu postingan bisa memunculkan ide postingan lainnya ya, hehehe  :p

Yah, segitu dulu cuap-cuapnya. Semua yang saya sebutkan di atas adalah keinginan duniawi saya, keinginan yang membuat saya bahagia di dunia. Ah, semoga keinginan-keinginan saya itu tidak hanya berguna di dunia, tapi juga di akhirat. Gimana caranya? Loh, bukankah semua perbuatan itu, ketika diniatkan karena Allah dengan berbagai kebaikan yang bisa didapat, juga bernilai pahala? :)