Proposal nikah dari calon suami kakakku itu kubaca lagi dan lagi. Menerawang kehidupan kakakku setelah menikah nanti lewat segala kepribadian dan visi serta misi menikah dari calonnya tersebut. Muhammad Fachrie. Dari tulisan itu, I can say YES for this guy when my sister ask "how?"
Prosesnya singkat, mmm, sangat singkat, menurutku. Kakakku dan calon suaminya yang mengikuti proses ta'aruf itu tak butuh waktu lama untuk bersepakat menikah dan memutuskan kapan, di mana, dan bagaimana acara pernikahannya nanti. Konsep acara diatur sedemikian rupa setelah pembentukan panitia. Keluarga dari mas Fachrie yang berdomisili di Palembang berkunjung ke rumah untuk saling mengenal keluarga masing-masing. Beberapa kali keluarga beserta panitia mengunjungi gedung pernikahan untuk mengurus segala sesuatu yang dibutuhkan untuk acara pernikahan.
Lalu fitting baju pengantin, mempersiapkan souvenir pernikahan berupa buku tentang ilmu nikah yang ditulis oleh kakakku dan mas Fachrie, berburu kebaya untuk keluarga besar serta baju batik untuk panitia, daaaan masih banyak lagi yang tak bisa kusebutkan, semua itu dilakukan hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan. Kurang dari 3 bulan.
Selama rentang waktu tersebut, setiap hari keluarga di rumah tak hentinya membicarakan pernikahan. Sempat ada rasa lelah mengikuti ritme yang sangat cepat itu, rasanya seperti dikejar deadline skripsi *eh curcol* :p
Tapi pada akhirnya, hari itu pun tiba. 26 Januari 2014. Momen yang entah harus disimpulkan bagaimana; haru, bahagia, sedih, cemas. Campur aduk. Dalam waktu kurang dari satu menit, kakakku bertambah statusnya menjadi seorang istri, menantu, dan ipar sesaat setelah mas Fachrie selesai membaca akad nikah dan penghulu berkata SAH :')
Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah... *nulisnya sambil ngebayangin momen itu lagi, mata jadi berkaca-kaca*
Ya, aku berbahagia untuk kakakku. Untuk mas Fachrie yang sudah menjadi suami kakakku. Untuk Mona, adik dari mas Fachrie yang kini menjadi saudara iparku. Untuk Mama dan Papa dari mas Fachrie, juga keluarga besar mas Fachrie yang kini menjadi keluarga besarku juga. Aku bahagia :')
Oh iya, ada hal menarik sebelum kakakku ta'aruf dengan mas Fachrie. Pada momen ulang tahun kakakku sekitar 3 bulan sebelum ta'aruf, aku memberi catatan untuk kakakku yang saat itu berulang tahun ke-24. Catatan yang sekaligus menjadi doaku, dan dengan izin Allah, doaku itu terkabul :'D
Sekarang, sudah lewat dua bulan sejak pernikahan berlangsung. Beberapa hari lalu, kakakku memberi kabar mengejutkan "hey, i'm pregnant" :)